Saat ini keberadaan motor matic sudah hampir mengalahkan motor biasa, tidak dapat dipungkiri motor matic mudah dikendarai terutama oleh ibu-ibu. Saya sendiri juga kadang kala lebih sering menggunakan motor matic dari pada yang manual. Sebelumnya saya sudah memposting terkait motor matic yaitu kelebihan dan kelemahan punya motor Matic
Nah bagi pengguna motor matic, keberadaan V-Belt sebenarnya cukup penting. Meski jarang kita ketahui atau lihat langsung (soalnya keberadaan V-Belt sendiri tertutup didalam CVTnya). Nah bagi Anda pengemudi motor matic ada baiknya menyimak Tips berikut ini yang sempat BaleMoto baca di salah satu blog.
Nah bagi pengguna motor matic, keberadaan V-Belt sebenarnya cukup penting. Meski jarang kita ketahui atau lihat langsung (soalnya keberadaan V-Belt sendiri tertutup didalam CVTnya). Nah bagi Anda pengemudi motor matic ada baiknya menyimak Tips berikut ini yang sempat BaleMoto baca di salah satu blog.
Drive Belt atau V-Belt adalah komponen yang utama dalam meneruskan putaran dari mesin ke roda belakang motor matic, komponen ini biasanya kurang diperhatikan oleh para pengguna motor matic sehingga tidak jarang V-Belt motor maticnya putus tanpa kita kenali ciri-ciri sebelumnya. Kalau putusnya dirumah atau di bengkel tidak bermasalah, tapi kalo putusnya di jalan yang jauh dari pemukiman dan bengkel maka alamat pulang jalan kaki.
Nah kemudian bagaimana cara merawat V-belt Sepeda Motor matic? Jawabanya sederhana yaitu bawah ke bengkel langganan Anda untuk di service berkala. Tetapi bagi kamu yang malas untuk pergi ke bengkel atau tertarik untuk memeriksa CVT motor Anda sendiri, di anjurkan untuk tetap membaca artikel ini.
Sebelum Anda memeriksa V-belt secara langsung. Berikut ini beberapa tanda-tanda V-belt harus diganti yaitu disaat Anda memacu kendaraan akan terasa bergetar kencang, jika kondisi V-belt dalam kondisi parah motor berjalan tersendat-sendat dan paling parahnya V-belt putus.
Kemudian pemeriksaan V-belt secara langsung. Langkah pertama yang Anda harus lakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan seperti kunci T-8 dan T-12 untuk membuka crank cash CVT dan filter udara. Lepaskan V-belt dari Pulley Secondary dan Pulley Primary menggunakan kunci sok dan periksalah V-belt.
Kemudian bersihkan CVT dengan udara bertekanan atau bisa dengan cara memakai bensin kemudian kuas kotoran yang terdapat pada sistem CVT, tetapi yang perlu Anda perhatikan adalah jangan sampai bensin mengenai V-Belt (keringkat komponen yang Anda bersikan menggunakan bensin).
Selanjutnya periksalah V-belt dengan cara memperhatikan lekukan V pada bagian bergerigi, kemudian tekan dan perhatikan setiap bagiannya. Jika Anda melihat retakan berarti V-belt harus segera diganti.
Cara selanjutnya adalah Perhatikan cekungan pada bagian V-belt dari sisi samping, jika terlihat sudut dari bagian yang bergerigi terlihat tajam, berarti V-belt sudah mengalami aus dan biasanya jika terjadi aus akan menimbulkan suara berisik dari rumah CVT.
Jika Anda selesai memeriksa V-belt, kemudian pasang kembali V-belt seperti semula, Eeets… jangan duluh memasang crank cash-nya. Selanjutnya Jangan lupa berikan cairan khusus buat V-belt (Maaf Saya lupa nama cairan tersebut) tetapi bisa juga menggunakan Alkohol sebagai penggantinya, pertama-tama Anda hidupkan terlebih dahulu mesin motor matic Anda kemudian tuang sedikit demi sedikit alkohol ke V-belt (seperti Anda menuangkan pelumas rantai pada motor perseneling/non matic). Cara ini dilakukan agar V-belt tidak mengeluarkan suara berisik dan pasang kembali crank cash CVT motor matic Anda.
V-belt sepeda motor minimum penggunaanya adalah sekitar 24.000 km dan V-belt harus di cek setiap 5.000-8.000 km (lebih datailnya Anda bisa membaca buku panduan Sepeda Motor).
Semoga artikel ini bermanfaat….
Sekian postingan singkat, semoga bermanfaat
Sumber Artikel : blogdetik.com